TURIN, KOMPAS.com - Juventus diganjar denda sebesar 30 ribu euro (sekitar Rp 380 juta) akibat tindakan pendukungnya yang melecehkan Kevin-Prince Boateng secara rasial saat melawan AC Milan di Juventus Stadium, Minggu (21/4/2013).
Pendukung Bianconeri mulai melecehkan Boateng saat pemain asal Ghana tersebut melakukan pemanasan sebelum laga. Boateng sempat menanggapinya dengan menaruh jari telunjuk secara vertikal di depan bibirnya.
Insiden tersebut menjadi perhatian komite disiplin Serie-A. Komite Disiplin menilai Juventus harus bertanggung jawab atas tindakan suporter mereka itu.
Hal ini cukup mengecewakan karena sebelum pertandingan suporter sudah diingat untuk tidak melakukan tindakan rasis pada pertandingan nanti.
"Besok malam saat melawan Milan, kita harus menghindari nyanyian bersifat rasis. Jangan terpancing dengan permainan mereka. Suporter Milan yang suka mengolok-olok sedang menunggu kita tergelincir," jelas Drughi Ultras dalam pernyataan resmi di situs pribadi mereka.
"Seruan rasis atau membuat suara seperti monyet bisa membuat kita semua terkena sanksi dan itu akan merusak pesta scudetto kita. Ini mengapa kami meminta setiap orang untuk bertanggung jawab. Kita harus bahagia dan tidak membiarkan mereka mengkritik kami," sambung pernyataan tersebut.
Insiden pelecehan rasial terhadap Boateng menambah daftar catatan hitam tifosi si Nyonya Besar. Juve pernah dijatuhi denda 10.000 euro atau hampir Rp 118 juta karena suporter mereka melecehkan pemain Udinese, Pablo Armero, dan Gelson Fernandes saat kedua tim bertemu pada Januari 2013. Sebulan kemudian, si Nyonya Besar kembali menerima denda sebesar 15 ribu euro karena pendukungnya melecehkan Napoli saat bertanding melawan Fiorentina.
Kondisi itu sempat membuat pelatih Antonio Conte mengaku prihatin. "Kami telah didenda karena nyanyian (berbau rasis) di stadion. Saya memohon agar fans fokus pada tim kami, karena menyenangkan mendengar nyanyian mereka untuk Juve dan untuk para pemain. Bernyanyi (berbau rasis) kepada lawan bagi kami tak menarik. Saya harap kami tak melihat situasi serupa dan saya tak ingin bermain di stadion kosong hanya karena ejekan-ejekan tersebut," jelas Conte saat itu. sumber selanjutnya
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !