Kota Kupang (moral-politik.com) — Munculnya kandidat perempuan di pemilihan kepala daerah (Pilkada) dinilai sebagai sebuah tren positif yang selalu dinantikan oleh masyarakat Indonesia.
Penilaian itu disampaikan oleh Pengamat Politik Universitas Hasanudin, Hasrullah, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (8/4).
Menurut Hasrullah, kandidat perempuan di ajang pilkada kerap menjadi semacam oase bagi masyarakat pemilih yang telah ’gerah’ dengan calon-calon muka lama tanpa prestasi memuaskan.
Hal itu terbukti kandidat perempuan selalu menjadi kuda hitam yang mampu mengganggu perolehan suara calon terkuat. Misalnya di Pilkada Jawa Barat, muncul sosok seperti Rieke Diah Pitaloka yang berhasil menyalip ke peringkat kedua. Atau Tri Rismaharini yang terpilih sebagai Walikota Surabaya.
“Perempuan di ajang pilkada selalu menawarkan sesuatu yang lebih segar dibanding kandidat wajah lama namun minim prestasi,” kata Hasrullah. “Apalagi, jika gerakan feminisme yang dilakukan kandidat perempuan tersebut benar-benar riil dan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.”
Menurutnya, banyak nilai lebih yang dimiliki kandidat perempuan. Selain memang mereka memiliki tingkat kepekaan yang tinggi terhadap berbagai persoalan di masyarakat, peluang mereka lebih besar karena jumlah pemilih perempuan selalu jauh lebih besar dibanding laki-laki.
“Contoh nyata adalah kepemimpinan Tri Rismaharini di Kota Surabaya. Menurut penilaian saya, sejak dipimpin Tri Rismaharini, Kota Surabaya jadi lebih tertata apik dan indah,” ujar Hasrullah.
Karena itulah dia menilai keberadaan calon perempuan pantas didorong lebih banyak di berbagai pilkada. Misalnya dalam Pilkada Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang akan dihelat September 2013. Salah satu calon adalah perempuan, yakni Apiaty Amin Syam.
“Biasanya, kandidat perempuan dengan ide dan gagasan terkait gerakan feminisme akan jauh lebih berpeluang meraih suara besar,” tandas dia.
“Misalnya Apiaty, dia berpeluang menjadi kuda hitam di Pilkada Kota Makassar. Selain memiliki jaringan kuat, dia juga sudah menunjukan kiprahnya sebagai kaum perempuan yang aktif memperjuangkan kemanusiaan serta feminisme.”
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !