Masa Depan Pendidikan Kota Batam Tanggung Jawab Kita Bersama - Seputar Pilkada
Headlines News :

tabloid pulsa

Tabloid PULSA

Infolinks In Text Ads

Infolinks

INFOLINKS

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Home » » Masa Depan Pendidikan Kota Batam Tanggung Jawab Kita Bersama

Masa Depan Pendidikan Kota Batam Tanggung Jawab Kita Bersama

Written By Unknown on Kamis, 11 April 2013 | 04.03

TRIBUNEWSBATAM.COM, BATAM - Tingkat kenakalan remaja dan pelajar di Batam cukup mengkhawatirkan. Banyak tindak pidana sering melibatkan anak-anak sekolah. Seperti pencurian motor yang dilakukan anak-anak sekolah. Tak ayal dunia pendidikan di Kota Batam ini dinilai gagal menciptakan generasi yang berbudi pekerti. 

Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam Muslim Bidin, bahkan membantah jika pendidikan di Kota Batam belum bisa menciptakan siswa yang berbudi pekerti. "Kami Dinas Pendidikan Kota Batam sudah maksimal, setiap minggu di sekolah ada kegiatan budi pekerti. Dan bahkan masing-masing siswa juga di kontrol wali kelasnya," tepis Muslim Bidin, Rabu (10/4/201). 

Muslim mengaku saat ini Disdik sudah membuat aturan jam malam pelajar dan wajib belajar. Namun, kata dia, aturan tersebut belum bisa berjalan maksimal. Sehingga banyak yang dilanggar. 

"Semua ini tidak mungkin bisa berjalan dengan baik, kalau hanya dilimpahkan semua kepada para guru. Masalah pendidikan ini komplek, semuanya harus ikut terlibat. Dan yang terpenting adalah pengawasan dari orangtua siswa," tegas Muslim Bidin. 

Menurut Muslim Bidin, untuk mencegah pelajar di Batam menyalahgunakan warung internet (warnet) sekalipun, Disdik sudah mengimbau kepada pengusaha warnet jangan sampai ada yang berpakaian seragam sekolah masuk ke warnet.

"Bahkan kami juga melarang yang berpakain seragam sekolah main-main ke pusat perbelanjaan. Disdik Batam sudah berusaha maksimal terhadap pendidikan. Masalah pendidikan ini gampang-gampang susah. Anak nakal, terpidana banyak yang menyalahkan Dinas Pendidikan. Saya pun terima saja kalau ada berita miring kepada Dinas Pendidikan," terang Muslim Bidin.

Untuk itu, Muslim berharap, semua stakholdher dari dinas, guru, orangtua, dan masyarakat harus berperan aktif. Terpisah, aktifis pendidikan dan pegiat Education Analyst Society (EDANS) Kepri, Syabrani menyoroti, kausalitas kenakalan remaja dengan dunia sekolah memang tidak bisa dipisahkan. 

Iya atau tidak, dunia pendidikan formal yaitu sekolah harus mengambil tanggung jawab ini. "Pendidikan budi pekerti bukan hanya dijadikan ritual yang diadakan setiap minggu, tapi terintegrasi dengan setiap mata pelajaran. Nah di sinilah guru harus memahami perannya. Bukan sebaliknya guru terjebak hanya mengupgrade nilai siswa semata," ujar Syabrani yang juga penulis artikel mengenai pendidikan ke beberapa media lokal maupun nasional. 

Penulis buku "UN: Kelulusan vs Kejujuran" yang diterbitkan Leutikaprio Jogjakarta menambahkan, kenakalan remaja yang marak terjadi tidak lain diakibatkan masih berkiblatnya orientasi pendidikan kepada akal semata. Orangtua dan masyarakat tetap bertanggung jawab. Namun bukan berarti dunia sekolah berlepas diri. Apalagi saling lempar tanggung jawab. sumber
Share this article :

0 komentar :

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

SPONSOR

networkedblogs

tabloidpulsa

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Seputar Pilkada - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya