Model Kawasan Rumah Pangan Lestari - Seputar Pilkada
Headlines News :

tabloid pulsa

Tabloid PULSA

Infolinks In Text Ads

Infolinks

INFOLINKS

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Home » » Model Kawasan Rumah Pangan Lestari

Model Kawasan Rumah Pangan Lestari

Written By Unknown on Selasa, 16 April 2013 | 05.42



BANDUNG, Inspirasi Bangsa (16/4)— Jumlah penduduk Kota Bandung tiap tahunnya bertambah 3-4 persen, tapi luas wilayah yang ada tetap terbatas sehubungan dengan hal tersebut mak secara otomatis fungsi lahan kebun/sawah pun menjadi bangunan sehingga lahan berkebun pun menjadi terbatas.

Namun, hal tersebut tak jadi masalah karena ibu rumah tangga bisa menggunakan lahan yang ada dan sempit dengan cara menerapkan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari, hal tersebut merupakan pokok bahasan utama dalam Sosialisasi P2KP (Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan) Dan M-KRPL (Optimalisasi Model Kawasan Rumah Pangan Lestari) yang di selenggarakan di Gedung Korpri Jl. Turangga Bandung.

Hadir pula dalam kesempatan tersebut Wakil Walikota Bandung Ayi Vivananda, Ketua Tim Penggerak PKK Ny. Nani Dada Rosada dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Dedi Mulya.

Mengisi sambutannya Ayi mengatakan bahwa sebenarnya untuk masalah urban farming (red:tanaman perkotaan) sudah bukan menjadi hal yang baru bagi Kota Bandung dan juga dirinya, dimana pemanfaat lahan pekarang atau urban farming, di Kota Bandung sendiri saat ini sudah ada. Minimal dalam 1 kelurahan.

“Saya sendiri sudah sejak 2005 melakukan urban farming diawali dengan 500 polibag cabe dan alhamdulillah dari hasilnya bagi saya pribadi tidak bisa dianggap main – main karena memang lumayan besar ,” ujar Ayi.

Bagi warga yang akan mulai melakukan urban farming, kata Ayi, mereka bisa langsung menghubungi dinas pertanian dan ketahapan pangan kota Bandung atau pun menghubunginya. “Ada stimulus dari dinas pertanian, bisa berupa bibit, dan lainnya,” terang Ayi.

Ditambahkan Ketua TP PKK Kota Bandung, Nani Suryani Rosada, saat ini sudah ada kelompok PKK seperti di Rancasari dan Sukajadi yang telah melakukan optimalisasi perkarang. Bahkan di Sukajdi, hasilnya bisa dijual ke swalayan. “Mereka kerjasama dengan swalayan, di Sukajadi swalayan yang berikan bibit dan kemudian menampung hasilnya,”tandas Nani.

Nani juga menegaskan bahwa TP PKK akan berupaya agar bisa bekerjasama dengan swalayan-swalayan agar nantinya terjalin suatu simbiosis mutualisme yang dapat terus menerus berjalan dan akan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak . “Mudah-mudahan ada kebersamaan dan kerjasama PKK dengan swalayan, nanti ibu-ibu nanam dan hasilnya ditampung swalayan,” ujar Nani.

Sementara Hera Susanti dari Badan Ketahanan Pangan Jabar mengatakan saat ini sedang digalakkan pemanfaatan perkarangan dengan konsep kawasan rumah pangan lestari, karena dengan konsep ini, pola kosumsi jadi beragam, karena bisa ambil langsung apa yang ada di halaman rumah kita seperti sayur, cabai dan lain lain.

“Tujuannya memenuhi gizi keluarga, mengembangkan ekonomi keluarga dan membantu ibu-ibu mendapatkan bahan pangan, ya minimal enggak beli, dan syukur-syukur bisa dijual,” ungkap Hera.

Untuk program ini, Hera mengatakan pihaknya menyediakan bantuan sosial sebesar Rp 47 juta/kelompok. Dimana Rp 30 juta untuk perkarangan dibagikan ke kelompok untuk digunakan membeli polibag, pembuatan pagar dan lainnya, dengan rincian 12 juta untuk pembuatan kebon bibit. 3 juta untuk kebun sekolah dan 2 juta untuk pemenuhan menu.

“Tiap kelompok minimal 30 orang yang rumahnya berada berdekatan dan satu kawasan, serta tak menjadi penerima bansos lainnya pada tahun yang sama,” terangnya. sumber selanjutnya
Share this article :

0 komentar :

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

SPONSOR

networkedblogs

tabloidpulsa

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Seputar Pilkada - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya