Rumah Botol Ini Raih Penghargaan Green Design - Seputar Pilkada
Headlines News :

tabloid pulsa

Tabloid PULSA

Infolinks In Text Ads

Infolinks

INFOLINKS

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Home » » Rumah Botol Ini Raih Penghargaan Green Design

Rumah Botol Ini Raih Penghargaan Green Design

Written By Unknown on Kamis, 25 April 2013 | 03.34



BANDUNG - Arsitek merupakan seseorang yang bekerja dalam mendesain rumah agar cantik dan sesuai fungsinya. Lantas, bagaimana jika seorang arsitek mendesain rumahnya sendiri.

Ridwan Kamil misalnya, Pria jebolan University of California, Berkeley ini membangun rumah pribadinya lain dari yang lain. Rumah botol, begitu rumah itu disebut, dibangun pada 2005, dan selesai pada 2007. Saat ini sudah hampir enam tahun Ridwan tinggal di rumah eksentrik yang beralamat di Jalan Cigadung Selatan Nomor VII/a28 Bandung.

Selain unik karena sebagian dinding rumah terbuat dari botol bekas minuman berenergi, rumah itu memiliki kelebihan lain, yakni hemat energi sekaligus mempraktekan konsep ramah lingkungan. 

Akibat kelebihan ini, rumah botol disebut future art. Bahkan pada 2009, rumah botol meraih Green Design Award dari Asia Building Construction Information (BCI) Asia. Dalam ajang penghargaan ini, rumah botol berhasil menyingkirkan rumah-rumah future art lainnya dari berbagai negara di Asia seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong, dan lainnya.

Ridwan Kamil menjelaskan, rumah dua lantai itu tidak memerlukan cahaya lampu pada siang hari. Sumber cahaya rumahnya cukup dari cahaya matahari yang menembus dinding-dinding botol. Malah pada siang hingga sore hari, Ridwan sering menikmati permainan cahaya matahari yang memantul pada botol-botol. Cahayanya berpendar-pendar, ada cahaya matahari yang masuk botol, ada yang masuk ke celah-celah botol, dan ada cahaya yang terpantul-pantul botol.

Bentuk rumah rumah botol didesain memiliki dua sayap, yakni sayap depan dan belakang, serta di bagian tengah rumah terdapat sebuah taman. Desain ini sengaja untuk bisa menangkap sinar matahari lebih banyak. Akibatnya cahaya matahari bisa masuk dari tiga sisi rumah. 

"Karena cahaya masuk dari tiga sisi maka siang hari jarang pakai lampu," kata Ridwan, kepadaokezone, Kamis (25/4/2013).

Bentuk bangunan yang memiliki dua sayap juga membuat udara mengalir bebas. Sehingga rumah tersebut lebih mengandalkan udara alami daripada AC. Udara panas di luar juga tidak membuat gerah di dalam rumah. Karena udara panas tersebut akan terperangkap di dalam botol-botol bekas yang menjadi dinding rumah.

“Walau panas di luar, di dalam lebih dingin. Karena udara mengalir banyak tak perlu AC juga,” tambah pria yang mencalonkan diri sebagai Walikota Bandung.

Alumnus arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) ini menuturkan, ide pembuatan rumah yang mendaur ulang sampah botol bekas sebenarnya muncul secara spontan. Saat itu, pada 2005, pembangunan rumah diawali dengan memasang fondasi. Banyak tukang bangunan yang meminum minuman berenergi dalam kemasan botol untuk meningkatkan stamina. Selesai minum, botol-botol minuman tersebut dibuang begitu saja hingga menumpuk. 

Nah, pada tumpukan botol itulah sinar matahari memantulkan cahayanya. Momen ini terlihat Ridwan. Pendiri Bandung Creative City Forum (BCCF) ini jatuh hati terhadap permainan cahaya matahari yang memantul pada botol bekas. Lalu muncullah ide membuat dinding rumah dari botol bekas. 

"Pantulan cahayanya sangat bagus bagus, sehingga, ya sudah mulai kumpulin botol bekas. Saya pikir botol bekas bagus untuk dijadikan dinding rumah, lalu saya mulai eksperimen membuat dinding rumah dari botol-botol bekas yang jadi sampah itu," tuturnya.
Share this article :

0 komentar :

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

SPONSOR

networkedblogs

tabloidpulsa

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Seputar Pilkada - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya