59 Persen Warga Masih Bisa Berpindah Pilihan Dalam Pilwalkot Bandung - Seputar Pilkada
Headlines News :

tabloid pulsa

Tabloid PULSA

Infolinks In Text Ads

Infolinks

INFOLINKS

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Home » » 59 Persen Warga Masih Bisa Berpindah Pilihan Dalam Pilwalkot Bandung

59 Persen Warga Masih Bisa Berpindah Pilihan Dalam Pilwalkot Bandung

Written By Unknown on Rabu, 15 Mei 2013 | 22.17


BANDUNG, (PRLM).-Sebanyak 59 persen masyarakat Kota Bandung masih bisa berpindah pilihan jika pasangan calon yang dipilih terkena isu negatif. Oleh sebab itu, kondisi itu menjadi peringatan bagi tim kampanye masing-masing kandidat untuk mengantisipasinya.

"Isu negatif seperti kasus korupsi bantuan sosial (bansos) Kota Bandung saat ini, kemungkinan besar dan paling banyak mengubah pilihan masyarakat terhadap pasangan calon," kata Koordinator survey Rectoverso Institute saat menyampaikan hasil survey Partisipasi Politik Masyarakat Kota Bandung menjelang Pilkada Kota Bandung 2013 di Rumah Makan Bale Gazeboo, Jalan Surapati, Rabu (15/5/13).

Menurutnya, kasus negatif lain yang banyak mengemuka di media massa juga berperan besar menentukan pilihan masyarakat. "Kendati masyarakat sudah memiliki pilihan, perubahan bisa terjadi karena isu negatif tersebut," ucap Zaenal.

Dengan demikian, manajemen isu para kandidat menjadi penting dalam Pilwalkot Bandung 2013. Hal ini disebabkan tingkal kesetiaan warga kepada pasangan calon yang dipilih terbilang longgar.

Zaenal menambahkan, survey dilakukan pada 2-7 Mei 2013 kepada 450 responden. "Responden itu berasal dari enam daerah pemilihan, 15 kecamatan, 45 kelurahan, serta 225 RT yang tersebar di Kota Bandung," ucapnya.

Sedangkan untuk metode sampel survey menggunakan multi stage random sampling. "Margin error dalam survey mencapai kurang lebih 4,7 persen," ujar Zaenal.

Selain itu, dia menyatakan, sejumlah pasangan calon dari jalur perseorangan berada pada tingkat popularitas dan elektabilitas yang rendah.

Dalam survey popularitas, pasangan calon perseorangan yakni Wahyudin Karnadinata-Tonny Aprilani meraih 3.56 persen, Wawan Dewanta-M Sayogo 3.33 persen, Budi Setiawan-Rizal Firdaus 32.89 persen, Bambang Setiadi-Alex Tahsin Ibrahim 24.67 persen.

Sementara pada tingkat elektabilitas, kandidat jalur perseorangan juga mengalami kondisi yang serupa.

"Wahyudin-Tonny meraih 0.00 persen, Wawan-M Sayogo 0.44 persen, Budi-Rizal 4.00 persen, Bambang-Alex 1.56 persen," ucap Zaenal.

Dia mengatakan, kandidat perseorangan belum dikenal masyarakat karena kurangnya sosialiasi. "Paling cuma Budi Dalton yang dikenal," katanya.

Raihan kandidat perseorangan tersebut jauh bertolak belakang dengan hasil yang diperoleh pasangan calon yang diusung partai politik.

Dalam tingkat popularitas, pasangan Ayi Vivananda-Nani Suryani menduduki peringkat pertama dengan raihan 91.33 persen.

Disusul Edi Siswadi-Erwan Setiawan 86.22 persen, Ridwan Kamil-Oded M Danial 75.11 persen, MQ Iswara-Asep Dedy Ruyadi 48.89 persen.

Akan tetapi, hasil berkebalikan justru muncul dalam tingkat elektabilitas. peringkat pertama diduduki Edi-Erwan dengan raihan 30.44 persen, Ayi-Nani 26.89 persen, Ridwan-Oded 19.78 persen serta Iswara-Asep 6.89 persen.

Perbedaan tersebut muncul, tutur Zaenal disebabkan survey berdasarkan tingkat kesukaan masyarakat.

Dia menuturkan, tingkat kesukaan diukur guna melihat konsistensi antara tingkat popularitas dengan elektabilitas.

"Kandidat yang paling populer dan disukai, dapat dipahami bila kemudian memiliki elektabilitas tinggi. Namun, ada juga kandidat yang lebih populer tetapi kurang disukai sehingga elektabilitasnya rendah," ujarnya.
Share this article :

0 komentar :

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

SPONSOR

networkedblogs

tabloidpulsa

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Seputar Pilkada - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya