8 Paslon Berebut Suara Warga Bandung - Seputar Pilkada
Headlines News :

tabloid pulsa

Tabloid PULSA

Infolinks In Text Ads

Infolinks

INFOLINKS

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Home » » 8 Paslon Berebut Suara Warga Bandung

8 Paslon Berebut Suara Warga Bandung

Written By Unknown on Selasa, 07 Mei 2013 | 22.56



BANDUNG – Delapan pasangan calon (paslon) siap berebut suara warga pada Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2013. Mereka dinyatakan lolos uji faktual. 

Delapan paslon itu yakni empat pasangan dari partai politik dan empat lainnya melalui jalur independen. Empat pasangan dari parpol yakni Edi Siswadi-Erwan Setiawan (Demokrat, PPP, dan lima parpol nonparlemen), MQ Iswara-Asep Dedi Ruyadi (Golkar, PDS, dan 15 parpol nonparlemen), Ayi Vivananda- Nani Suryani (PDIP, PAN), dan Ridwan Kamil-Oded M Danial (PKS). 

Empat pasangan jalur independen yaitu Wawan Dewanta- HM Sayogo, Wahyudin Karnadinata- Toni Apriliani, Budi Setiawan-Rizal Firdaus, serta Bambang Setiadi-Alex Tahsin Ibrahim. Ketua KPUD Kota Bandung Apipudin mengatakan, penetapan ini berdasarkan hasil verifikasi faktual data dari semua tahapan mulai pendaftaran hingga tes kesehatan setiap calon. “Kami sampaikan semua bakal calon memenuhi syarat untuk meneruskan pencalonannya,” ujarnyasaat jumpapersdikantor KPUD Kota Bandung, Jalan Soekarno-Hatta, kemarin. 

Berdasarkan Peraturan KPU Nomor 9 Tahun 2012 tentang Pedoman Teknis Pencalonan Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, verifikasi dilakukan beberapa sisi. Lima anggota komisioner yang mengikuti rapat pleno memverifikasi dokumen kelembagaan dan perorangan. “Verifikasi faktual ini hingga ke beberapa departemen terkait seperti Kementerian Hukum dan HAM, KPU pusat, Kementerian Dalam Negeri, serta DPP parpol yang bersangkutan,” kata Apipudin. 

Hal itu untuk menjawab dukungan yang berasal dari parpol nonparlemen. Karena beberapa pasangan calon ada yang didukung partai yang tidak memiliki kursi legislatif. “Ketika datang ke Kemenkumham, semua parpol yang nonparlemen ternyata masih terdaftar. Kami anggap dokumen yang diberikan benar,” tuturnya. Kemudian untuk verifikasi dokumen perseorangan, salah satunya dilihat berdasarkan latar belakang pendidikan calon. 

“Kami mengecek dari Palembang sampai Bojonegoro, karena ternyata pasangan calon tidak hanya memiliki ijazah Bandung. Untuk yang berada di luar negeri kami hanya mengecek ke departemen yang bersangkutan,” ujarnya. Satu-satunya pasangan calon yang hadir dalam rapat pleno yakni Budi Setiawan-Rizal Firdaus dari jalur independen. Budi pun mengucap syukur. “Ini jalan bagi kami untuk memperjuangkan Kota Bandung menjadi lebih baik. 

Namun, bukanlah menjadi titik mudah karena kami masih harus memperkenalkan diri kepada masyarakat,” kata Budi. Setelah penetapan ini, tahapan selanjutnya yakni pengundian nomor urut pasangan calon yang dilakukan hari ini. Kemudian masa sosialisasi akan digelar mulai 9 Mei hingga 5 Juni. Ditutup masa kampanye seluruh pasangan calon pada 6- 19 Juni. 

“Pengundian nomor urut, seluruh pasangan calon wajib hadir,” kata Ketua Pokja Pencalonan KPUD Kota Bandung Evie Ariadne. Para pengamat politik memprediksi Pilwalkot Bandung 2013 akan berlangsung dua putaran. Pasalnya, jumlahkandidat yang bertarung cukup banyak yakni delapan pasangan. “Masyarakat akan punya banyak peluang untuk memilih. Kemudian suara juga menyebar ke seluruh pasangan calon,” ujar pengamat politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Muradi. 

Kecuali, di tengah perjalanan terjadi peristiwa politik yang bisa menghambat beberapa pasangan calon. Satu putaran bisa saja terjadi kalau ada figur calon yang benar-benar memiliki program berbeda. Sebab melihat situasi saat ini, masyarakat Kota Bandung membutuhkan sesuatu hal yang baru. “Sayangnya belum ada satupun pasangan calon yang memiliki program yang benar-benar berbeda baik pasangan calon yang diusung parpol maupun dari jalur perseorangan,” katanya. 

Pengamat politik dari Universitas Parahyangan (Unpar) Asep Warlan Yusuf memiliki prediksi sama bahwa Pilwalkot Bandung akan berlangsung dua putaran. “Kecuali nanti tiba-tiba ada pasangan calon yang menunjukkan kekuatan lebih, terutama dari sisi program atau visi misi yang akan dikejar,” ucapnya. Dia menilai belum ada satu pasangan pun yang menunjukkan kekuatan merebut simpati masyarakat. 

Selain belum terlihatnya program kerja dan visi misi, semua pasangan belum menunjukkan mesin politik yang solid untuk kepentingan pemenangan. Selain itu cara berkampanye yang cerdas dan efektif dalam merebut hati calon pemilih juga belum ditunjukkan semua pasangan. Asep menegaskan para pasangan calon sebaiknya jangan terlena dengan banyaknya parpol yang mengusung, karena kini banyaknya parpol pengusung tidak bisa dijadikan jaminan untuk menang. 

“Lihat di Pilkada DKI Jakarta, dua parpol yang mengusung Jokowi-Ahok bisa menang, padahal lawannya diusung banyak parpol. Jadi, saat ini parpol tidak cukup penting dan tidak terlalu signifikan. Yang penting adalah figur, program, uang, dan mesin parpol sebagai faktor penentu kemenangan,” ungkapnya. tommi andryandy/ atep abdillah kurniawan
Share this article :

0 komentar :

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

SPONSOR

networkedblogs

tabloidpulsa

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Seputar Pilkada - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya