Calon pun Jualan Program di CFD

BANDUNG– Tidak hanya pedagang kaki lima (PKL) yang kerap memanfaatkan area car free day (CFD), para pasangan calon Pilwalkot Bandung 2013-2018 pun ikut “jualan” program di kawasan tersebut. 

Pasangan calon wali kota Edi Siswadi dan calon wakilnya Erwan Setiawan misalnya, kemarin melakukan kegiatan “Bebersih Car Free Day” di Jalan Ir Djuanda (Dago). Edi ditemani Erwan memungut sampah di area CFD Dago bersama sekitar 30 relawan. Mereka menyisir seputar Jalan Ir Djuanda dari mulai jembatan Cikapayang hingga Dago Panyawangan. 

“Ini kegiatan untuk memberikan contoh pada masyarakat untuk mencintai lingkungan. Dengan banyak yang berpartisipasi, diharapkan masyarakat sadar dan ikut menjaga kebersihan, utamanya di Dago ini,” ujar Edi. Mereka menawarkan program penukaran sampah dengan uang. Hal ini dilakukan untuk memecahkan permasalahan sampah yang selama ini dikeluhkan masyarakat. “Ini solusi yang baik agar masyarakat tidak hanya memproduksi sampah, tapi juga dapat bertanggung jawab untuk menindaklanjutinya karena ada nilai ekonomisnya,” ungkap Edi. 

Teknisnya, lanjut Edi, setiap sampah keluarga akan dikumpulkan oleh petugas RW, dipilah, dan dilaporkan pada kelurahan. “Nantinya dilakukan proses sortir ulang kemudian ditimbang. PD Kebersihan yang telah berkoordinasi dengan setiap kecamatan, selanjutnya menghitung berapa kompensasi yang mesti dibayarkan. Nantinya di setiap keluarah akan dibuat bank sampah. Tugasnya untuk mengurus keluarmasuk sampah,” ujar Edi. Sementara itu, calon wali kota Bandung Ridwan Kamil pun menyempatkan olahraga pagi yang dikemas dalam aksi gerak jalan di kawasan CFD Dago. 

Ridwan Kamil berbincang dengan warga Kota Bandung mendengarkan keluhan warga terkait permasalahan di Kota Bandung, mulai dari transportasi publik, infrastruktur, pendidikan, dan lainnya. Gerak jalan dimulai dari Jalan Dayang Sumbi melalui rute CFD Dago, melintas ke Jalan Cikapayang, dan berakhir di Jalan Gelap Nyawang. “Ini semangat yang luar biasa. Bisa juga dibilang sebagai bukti bahwa memang Kota Bandung sebagai kota juara, memiliki warga yang juara juga,” ungkap Ridwan Kamil. 

Pihaknya pun siap memelihara kehidupan harmoni dan keberagaman di Kota Bandung, termasuk dalam penentuan sumber daya manusia yang tidak akan melihat dari mana asalnya. Hal tersebut diungkapkan Ridwan saat menjadi narasumber dalam dialog publik yang digelar di Komisi Kerasulan Awam Keuskupan, Jalan Sukajadi, kemarin. “Kompetensi sudah seharusnya menjadi pertimbangan inti ketimbang melihat unsur suku, agama, ras, antar-golongan (SARA). 

Saya jamin hal tersebut karena nilai-nilai kebhinekaan sudah tertanam sejak kecil pada diri saya. Poin penting sebuah pemimpin adalah dapat menyatukan setiap golongan,” ungkap Ridwan.