Cawalkot Bandung Beradu Konsep Smart City - Seputar Pilkada
Headlines News :

tabloid pulsa

Tabloid PULSA

Infolinks In Text Ads

Infolinks

INFOLINKS

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Home » » Cawalkot Bandung Beradu Konsep Smart City

Cawalkot Bandung Beradu Konsep Smart City

Written By Unknown on Kamis, 23 Mei 2013 | 19.53



INILAH, Bandung - Sebuah prolog diskusi mengenai Smart City Inovasi dalam Efisiensi Kota, digelar di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Ganeca, Kota Bandung, Kamis (23/5) malam. Pesertanya, empat pasang calon Wali Kota Bandung independen.

Mimpi itu membuncah di Aula Barat ITB. Malam sesudah hujan, calon Wali Kota (cawalkot) Bandung bicara soal konsep smart city. Tak semua memang. Dari delapan pasang, hanya empat yang hadir. Itu pun, seluruhnya cawalkot Bandung dari jalur perseorangan.

Tiga calon datang berpasangan. Mereka masing-masing Wahyudin Karandinata-Toni Apriliani, Wawan Dewanta-Sayogo, dan Budi ‘Dalton’ Setiawan-Rizal Firdaus. Satu pasangan independen lainnya yakni Bambang Setiadi, hadir tanpa sang wakil, Alex Tahsin.

Siapa panelisnya? Beberapa di antaranya bukan nama-nama asing. Sebut saja Prof Dede Mardiana (Unpad), Prof Ofyar Tamin (Transportasi ITB), Dokter Tri Wahyu (Ketua IDI Bandung), dan Dr Ibnu Sabri (Kepala Pusat Penelitian dan Infrastruktur Kewilayahan ITB).

Wawan Dewanta menjadi pembicara pertama dalam diskusi yang dimulai sekitar pukul 21.00 WIB tersebut, Dia memaparkan, Kota Bandung harus memiliki taman rakyat untuk memenuhi konsepsmart city. Selama ini, lanjut dia, Bandung hanya memiliki Gasibu.

"Bandung itu sebenarnya tidak pernah membangun apa pun, semuanya adalah peninggalan. Kita hanya punya Gasibu, selebihnya enggak ada lagi. Saya berencana membuat convention hall di sebelah barat Gasibu itu, eh ini malah dibuat kantor DPRD," ujar Wahyudin, Kamis (23/5).

Budi Setiawan memaparkan, konsep smart city tidak akan berlangsung baik bila tidak ada kedekatan antara pemerintah dan rakyatnya. Maka dari itu, Budi mengaku akan mendekati rakyat untuk membangun Bandung sebagai smart city.

"Coba tanya mengenai smart city, masih banyak yang belum paham. Makanya kita harus melakukan kedekatan dengan rakyat untuk membangun Bandung sebagai smart city. Sebagai awalan, kita akan merevitalisasi dasar manusia yaitu moral. Karena percuma jika membangun Bandung dengan berbagai teknologi canggih,tapi tidak diiringi dengan moral masyarakatnya," jelas Budi.

Lain lagi Bambang Setiadi. Menurutnya, untuk menjadikan Bandung sebagai smart city dibutuhkan beberapa upaya. "Kami akan memperluas ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan zaman untuk membangun Bandung sebagai smart city," tuturnya.

Diangkatnya tema smart citydidasari keinginan mewujudkan sebuah kota yang layak huni dengan pertumbuhan penduduk yang begitu cepat. Maka, pemahaman kontekstual yang mendorong publik kota cerdas atau smart city, sangat dibutuhkan.

Smart city sendiri dapat dijabarkan melalui enam dimensi yakni smart economy, smart mobility, smart environment, smart people, smart living, dan smart governance. Enam dimensi itu berhubungan dengan teori regional dan neoklasik pertumbuhan dan pembangunan perkotaan tradisional.

Smart city adalah sebuah impian dari publik semua negara di dunia. Berbagai macam data dan informasi yang berada disetiap sudut kota dapat dikumpulkan melalu sensor yang terpasang di setiap sudut kota, dianalisis dengan aplikasi cerdas, selanjutnya disajikan sesuai dengan kebutuhan pengguna melalui aplikasi yang dapat diakses oleh berbagai jenis gadget.
Share this article :

0 komentar :

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

SPONSOR

networkedblogs

tabloidpulsa

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Seputar Pilkada - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya