Eswan Soroti Kesejahteraan Kader Posyandu - Seputar Pilkada
Headlines News :

tabloid pulsa

Tabloid PULSA

Infolinks In Text Ads

Infolinks

INFOLINKS

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Home » » Eswan Soroti Kesejahteraan Kader Posyandu

Eswan Soroti Kesejahteraan Kader Posyandu

Written By Unknown on Senin, 06 Mei 2013 | 14.01



INILAH, Bandung - Bakal Calon Wali Kota Bandung Edi Siswadi menyatakan, masalah kesejahteraan kader menjadi salah satu kunci suksesnya program Posyandu.

"Bagaimana mungkin program bisa berjalan dengan optimal, jika persoalan kesejahteraan kadernya terabaikan," jelas Edi dihadapan ratusan kader posyandu se-kota Bandung saat menghadiri Seminar dan Workshop Mempersiapkan Kader Bina Keluarga Balita Yang Profesional di Gedung Serbaguna STIE Dharma Negara Bisnis School (DNBS), Jalan Babakan Sari, Senin (6/5/2013).

Dalam penilaian Edi, program pencapaian Millenium Development Goals (MDG's) untuk menekan angka resiko kematian bayi, sulit tercapai manakala kesejahteraan kader posyandu bina keluarga balita masih jadi kendala.

"Saat ini insentif yang mereka terima setiap bulannya baru mencapai Rp25 ribu. Kedepan, kita ingin ada kenaikan insentif sampai 100 persen," ujarnya.

Selain insentif, tambahnya, ada semacam bantuan permodalan untuk meningkatkan taraf hidup kader posyandu dan warga. Tujuannya tidak lain, agar setiap warga yang memiliki balita mampu menyediakan asupan gizi yang cukup baik bagi anak mereka.

"Dengan meningkatnya taraf ekonomi, saya kira angka kematian ibu dan bayi bisa diminimalisir," ucapnya.

Dalam catatan Edi, angka kematian bayi di kota Bandung masih cukup tinggi dibandingkan kota kabupaten lainnya di Jawa Barat. Sampai tahun 2008 saja misalnya, angka kematian bayi mencapai 34,78 per 1000 kelahiran hidup.

"Penyebabnya masih didominasi kemiskinan yang melilit orang tuanya, sehingga saat bayi terserang penyakit tidak bisa terselamakan akibat kemiskinan," jelasnya.

Selain itu, sulitnya mengakses ke rumah sakit menjadi faktor angka kematian bayi masih tinggi. Sementara untuk penyakit yang menyebabkan kematian bayi diantaranya DBD, Pneumonia, dan Radang susunan syaraf pusat.

"Alasan itu pula yang menyebabkan saya dan kang Erwan menjadikan Kartu Katumbiri sebagai salah satu program unggulan kami untuk mengatasi masalah seperti ini," cetusnya.

Sementara itu Ketua DPRD Kota Bandung non aktif yang juga bakal calon Wakil Wali Kota Bandung Erwan Setiawan menuturkan, pada prinsipnya Dewan akan menyetujui setiap pengajuan anggaran dari Eksekutif. "Sepanjang untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat, kita selalu menyetujuinya. Apalagi kemampuan APBD kita bisa memenuhi program itu," ujar Erwan.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan kota Bandung Ahyani Raksanagara menuturkan, angka kematian bayi selama empat tahun terakhir mengalami penurunan.

"Sejak 2009 sampai 2012 lalu, angka kematian bayi terus mengalami penurunan. Tingkat kesadaran ibu sudah membaik," tutur Ahyani.

Berdasakan data Badan Pusat Statistik (BPS) kota Bandung, Angka kematian bayi pada tahun 2009 mencapai 33,77 per 1000 kelahiran hidup. Sementara tahun 2010 (33,17), 2011 (32,24), dan tahun 2012 (29,33).

"Angka harapan hidup di kota Bandung juga setiap tahun mengalami kenaikan, sementara penyebab kematian bayi saat ini diakibatkan penyakit asfiksia, yaitu berat badan lahir rendah," tambahnya.

Ahyani juga mengakui peran aktif kader menjadi penentu semakin menurunnya angka kematian bayi. "Perhatian khusus sudah selayaknya diberikan kepada para kader kesehatan. Karena pada dasarnya kader kesehatan adalah para relawan, jadi operasional kegiatannya perlu dipikirkan bersama baik swasta, maupun pemerintah," pungkasnya.
Share this article :

0 komentar :

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

SPONSOR

networkedblogs

tabloidpulsa

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Seputar Pilkada - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya