DENPASAR - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang mengusung pasangan A.A. Puspayoga-Dewa Sukrawan dalam pemilihan Gubernur Bali 2013, meminta penghitungan ulang di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS). "Dari data C1, jagoan kami menang 859 suara," kata Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Krisyanto kemarin.
Ia mengatakan, partainya menduga ada penggelembungan suara di 68 TPS di Tabanan, Karangasem, dan Buleleng. Akibatnya, perolehan suara mereka amat sedikit di daerah itu.
Hasto menambahkan, pola penggelembungan itu terlihat dari TPS-TPS dengan kemenangan pasangan Made Mangku Pastika-Sudikerta, yang mencapai 100 persen. Selain itu, tim Puspayoga mengklaim menemukan formulir C1 yang ditulis menggunakan pensil dengan pola serupa.
Yang mengherankan, kata Hasto, penggelembungan ini justru terjadi di daerah dengan pengamanan khusus. "Kami segera menyampaikan hal ini ke Panitia Pengawas Pemilu," ujarnya.
Ketua Tim Pemenangan Pastika-Sudikerta, Made Mudarta, mengklaim telah memenangi pemilihan dengan selisih 910 suara dari hasil rekapitulasi penghitungan di 57 kecamatan. "Ini data dari tim kami ataupun pantauan terhadap penghitungan PPK," ujarnya kemarin.
Ia menjelaskan, pasangan Puspayoga-Sukrawan meraih 1.062.868 suara (49,98 persen) dan Pastika-Sudikerta memperoleh 1.063.778 (50,02). Dia optimistis penghitungan Komisi Pemilihan Umum kabupaten dan provinsi tidak akan mengubah jumlah perolehan suara. "Apa pun keputusannya mari kita hormati demi menjaga keamanan Bali," kata dia.
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !