PILGUB BALI : Tunggu Hasil Perhitungan KPU, Masyarakat dan Parpol Diminta Tenang - Seputar Pilkada
Headlines News :

tabloid pulsa

Tabloid PULSA

Infolinks In Text Ads

Infolinks

INFOLINKS

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Home » » PILGUB BALI : Tunggu Hasil Perhitungan KPU, Masyarakat dan Parpol Diminta Tenang

PILGUB BALI : Tunggu Hasil Perhitungan KPU, Masyarakat dan Parpol Diminta Tenang

Written By Unknown on Selasa, 21 Mei 2013 | 01.54



DENPASAR -Masyarakat Bali saat ini masih terfokus menunggu pengumuman resmi Komisi Pemilihan Umum terkait hasil akhir perhitungan suara Pilgub Bali yang diselenggarakan pada Rabu (15/5/2013) lalu. Hal ini lantaran berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei dan hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan menunjukkan kedua kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur Anak Agung Ngurah Puspayoga-Dewa Sukrawan dan Made Mangku Pastika-Ketut Sudikerta memiliki selisih perolehan suara sangat tipis.

Perbedaan perolehan suara kedua kandidat tidak lebih dari satu persen, sehingga di kedua pendukung kandidat gubernur dan wakil gubernur saat ini galau menunggu pengumuman hasil rekapitulasi perolehan suara KPU Bali yang rencananya diumumkan pekan depan. Namun di satu sisi, aktivitas masyarakat yang bekerja di objek-objek wisata yang melayani ribuan wisatawan domestik dan asing, kegiatan nampak seperti biasa. Di antaranya di kawasan wisata Sanur Denpasar, Nusa Dua dan Kuta di Kabupaten Badung.

Untuk mengantisipasi gejolak politik saat ini di Pulau Dewata dari berbagai kalangan masyarakat, baik dari akademisi, tokoh masyarakat, spiritual dan tokoh politik serta para kandidat gubernur untuk selalu berupaya menjaga keharmonisan dan kedamaian Bali.

Akademisi Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar Prof I Made Titib mengimbau masyarakat tetap tenang menunggu hasil pengumuman Pemilihan Kepala Daerah Bali dari Komisi Pemilihan Umum. “Simpatisan dan pendukung kedua pasangan cagub-cawagub juga kami imbau membantu menenangkan masyarakat,” kata Titib. Ia juga mengharapkan kedua kandidat tidak saling mengklaim kemenangan. “Berpikirlah, bagaimana Bali ini tetap aman dan damai,” ucap mantan Rektor IHDN Denpasar itu.

Termasuk juga masalah keamanan saat ini, kata dia, jika ada riak-riak politik yang mengganggu keamanan dan ketertiban di masyarakat, agar segera aparat Polri dan TNI bergerak untuk mengamankan. “Aparat Polri dan TNI agar tetap siaga, bila ada gerakan yang mengganggu keamanan di masyarakat agar sigap mengantisipasinya sehingg tidak ada gesekan yang memicu kekacauan di masyarakat tersebut,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan tokoh spiritual Gusti Ngurah Harta bahwa kegiatan pilkada merupakan proses dari demokrasi. “Wujud demokrasi itu salah satunya pelaksanaan pilkada untuk memilih pemimpin Bali lima tahun ke depan,” ucap Ngurah Harta yang juga pinisepuh Perguruan Sandi Murti Indonesia. Menurut dia, proses demokrasi tersebut akan berjalan dengan aman dan damai jika masyarakatnya semakin matang dalam pendidikan politik. “Mari belajar dari pengalaman-pengalaman terdahulu proses politik tersebut menegangkan, tapi sekarang warga sudah semakin cerdas dalam proses demokrasi tersebut,” katanya.

Kondusivitas Lebih Penting
Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi meminta pasangan kandidat gubernur dan wakil gubernur serta seluruh pendukungnya turut menjaga kedamaian wilayah sambil menunggu pengumuman resmi pemenang pilkada. “Jangan berbuat anarkistis, tidak boleh terprovokasi. Bila ada ketidakpuasan di kemudian hari terhadap proses pelaksanaan Pilkada Bali, agar menempuh jalur hukum,” katanya di Denpasar, Senin.

Ia mengingatkan bahwa kondusivitas Bali lebih penting daripada hiruk-pikuk politik pascapilkada. “Keamanan sebagai salah satu kunci pariwisata Bali dipertaruhkan. Dan kita sudah membuktikan bahwa Bali telah mampu menyelenggarakan Pilkada Bali 2013 dengan aman dan lancar,” katanya. Hal itu sekaligus juga menjadi tontonan wisata demokrasi damai bagi wisatawan. “Kedua kandidat serta seluruh elemen pendukungnya agar bersabar, tidak memprovokasi dan menyerahkan sepenuhnya kepada KPU Bali. Marilah kita kembali ke rutinitas masing-masing. Petani kembali ke sawah untuk bertani, pedagang ke pasar untuk berjualan, PNS bekerja profesional melayani masyarakat, dan seniman menghasilkan karya-karyanya,” katanya.
Share this article :

0 komentar :

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

SPONSOR

networkedblogs

tabloidpulsa

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Seputar Pilkada - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya