Visi-Misi Calon soal Tata Ruang Datar - Seputar Pilkada
Headlines News :

tabloid pulsa

Tabloid PULSA

Infolinks In Text Ads

Infolinks

INFOLINKS

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Home » » Visi-Misi Calon soal Tata Ruang Datar

Visi-Misi Calon soal Tata Ruang Datar

Written By Unknown on Selasa, 21 Mei 2013 | 22.58



BANDUNG– Diskusi visi-misi para calon Pilwalkot Bandung 2013 tentang tata ruang kota kemarin menyisakan banyak ketidakpuasan di kalangan panelis. 

Apalagi, dari 14 calon yang diundang, hanya lima yang menghadiri talk show “Peduli Tata Ruang Kota Bandung” di Institut Teknologi Nasional (Itenas) tersebut. Panelis yang terdiri atas pakar tata ruang, planologi, perencana, dan ahli transportasi Kota Bandung mengaku kecewa karena hanya calon dari jalur independen yang hadir, sedangkan dari partai politik tak ada satu pun. 

Kelima calon yang memenuhi undangan adalah calon wali kota Bambang Setiadi (nomor urut 8); calon wakil wali kota Rizal Firdaus (nomor 7); calon wakil wali kota Sayogo (nomor 3); serta calon wali kota Wahyudin dan wakilnya, Toni Apriliani (nomor 2). “Ya, jelas (kecewa) dengan independen saja yang datang. Mereka (para calon) kan dijadwalkan untuk mendengarkan visi-misi tentang tata ruang. Tetapi, barangkali mereka batal konfirmasi ke panitia,” kata Denny seusai diskusi kemarin. 

Panelis juga belum terpuaskan dengan jawaban kelima kandidat yang datang. Secara bergiliran, para panelis mencecar pertanyaan tentang solusi permasalahan tata ruang di Kota Bandung kepada para calon. “Tidak puas, tapi kan mereka (para calon) tidak secara khusus mempelajari atau sekolah seperti saya. Mereka hanya belajar dari pengalaman, tetapi niat membangunnya pasti baik,” kata Denny Zulkaidi, panelis yang juga pakar tata ruang dari Institut Teknologi Bandung (ITB). 

Ketua Ahli Perencana Provinsi Jawa Barat Ermaulana Aseseang mencecar pertanyaan kandidat terkait penegakan Peraturan Daerah (Perda) Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW). “Dalam perda telah diatur di dalamnya pusat industri kota, antara lain di Gedebage dan alun-alun. Sementara, subpusat tersebar di tujuh kawasan, tetapi tata wilayah itu belum terarah,” ungkap dia. 

Namun, para kandidat hanya menjawab sesuai rekam jejak masing-masing. Seperti halnya calon wali kota Wahyudin yang mengaitkan pelanggaran tata ruang dengan latar belakang militernya. “Pelanggaran tata ruang berawal dari tidak disiplin. Kalau jadi wali kota, makanya harus bersih, disiplin, dan tepat waktu seperti tentara,” kata mantan Komandan Paskhas TNI AD ini. 

Sementara, calon wakil wali kota Rizal Firdaus menyoroti grand design pembangunan berdasarkan pengalamannya sebagai pejabat Pemprov Banten. “Saya sempat sampaikan kalau mau bangun Gedebage, buatlah kota baru atau kota besar Gedebage. Bukannya stadion utama sepak bola (SUS) terlebih dahulu, harusnya memindahkan kepadatan di tengah ke timur dulu. Standardisasi pembangunan dan pelaksanaan tersebut haruslah transparan,” ujarnya.
Share this article :

0 komentar :

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

SPONSOR

networkedblogs

tabloidpulsa

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Seputar Pilkada - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya