KOTA, (KP).- Sepekan terakhir ini, nama Diky Chandra kembali mencuat, menjadi pembicaraan sejumlah kalangan, dari mulai kalangan politis, aktifis, hingga masyarakat umum. Isu utamanya, mantan Wakil Bupati Garut yang mengundurkan diri ini disebut-sebut akan ikut mencalonkan diri dalam Pilkada Garut.
Informasi yang beredar menyebutkan, Diky Chandra akan dicalonkan oleh salah satu partai besar di Garut dengan posisi calon wakil bupati. Dia disebut-sebut akan berpasangan dengan orang yang berpengaruh di Kota Dodol ini.
Bahkan di dunia maya, sudah beredar informasi bahwa Diky akan mendaftarkan diri bersama pasangannya pada Rabu (12/6) mendatang. Hal ini tentu membuat situasi politik di Garut semakin memanas, mengingat Diky Chandra disebut-sebut masih memiliki pendukung fanatik di Garut.
Namun saat hal ini ditanyakan langsung kepada Diky Chandra, dia membantah bahwa dirinya akan ikut mencalonkan diri dalam Pilkada Garut. Dihubungi melalui hapenya, Diky Chandra menyatakan bahwa dirinya belum siap untuk kembali terjun ke dunia politik.
Memang diakuinya, dalam satu tahun terakhir ini, terutama sejak kasus pemakzulan Aceng Fikri, banyak pihak yang mendatanginya dan memintanya untuk kembali memimpin Garut dengan ikut mencalonkan diri dalam Pilkada Garut.
Namun dari sekian banyak permintaan agar dirinya mau maju dalam Pilkada mendatang, kata Diky, dirinya tidak pernah bilang tidak mau, melainkan belum siap. “Saya sadar, apalah artinya kita bicara banyak, mengkritisi bahkan mencaci kebobrokan orang lain, sementara kita sendiri hanya bisa bicara banyak dalam tulisan dan obrolan,” katanya.
Banyak orang, kata dia, rajin mengkritisi hingga menjadi penyebar isu, pembuat kisruh suasana dan membuang buang waktu sampai kadang lupa memikirkan diri sendiri dan keluarga, lupa untuk bekerja dan lupa tugas. “Saya tidak mau terjebak dengan hal itu, yang akhirnya kita terjebak dalam ghibah dan fitnah,” ujarnya.
Untuk saat ini, dia mengatakan, hanya bisa menjadi rakyat biasa yang hanya bisa mengabdi melalui bidang yang ia kuasai, yakni sebagai pekerja seni. "Untuk itu, dengan izin Allah SWT, saya yang masih ada di tingkatan keimanan yang lemah, kemampuan yang terbatas, kebodohan yang sangat, keberanian yang terendah, saya memohon maaf atas ketidaksanggupan saya untuk mencalonkan diri dalam pilkada. Saya mohon maaf kepada masyarakat dan para petinggi di Garut yang meminta saya kembali," ucapnya.
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !