Bandung - Survey yang dilakukan Pusat Kajian dan Kepakaran Statistika (P2KS) Jurusan Statistik Universitas Padjajaran (Unpad) memprediksi pelaksanaan Pilkada di Kota Bandung akan berlangsung dua putaran.
Survey tersebut dilakukan pada Maret sampai pertengahan April 2013 kemarin. Survey dilakukan menggunakan desain two-way stratification sampling dengan mengambil 1.700 responden di seluruh kecamatan di Kota Bandung.
"Hal itu karena calonnya banyak dan tidak populer. Maka terjadi rebutan suara yang hampir merata. Bisa jadi dua putaran," ujar Sekjen P2KS Tata S Wirasasmita kepada wartawan di Kampus MIPA 4 Unpad, Jalan Sultan Agung, Senin (13/5/2013).
Hasil survei menyebutkan tingkat elektabilitas pasangan No 5 Ayi-Nani paling tinggi dengan perolehan suara 17,76 persen. Disusul pasangan no 1 yakni pasangan Edi-Erwan sebesar 12,24 persen. Di posisi tiga ditempati pasangan no 4 Ridwan Kamil-Oded M Danial 6,41% persen, disusul Pasangan no 6 MQ Iswara-Asep Dedi Ruyadi 2,65 persen.
"Pasangan independen kurang menarik perhatian masyarakat. Perolehan suara mereka masih di bawah 3 persen. Pasangan Bambang Setiadi-Alex Tahsin sebesar 2,18 persen, kemudian pasangan Budi Dalton-Rizal Firdaus 2,06 persen, pasangan Wawan Dewanta-M Sayogo 0,41%, dan pasangan Wahyudin-Toni Apriliani 0,18 persen," tuturnya.
Lebih lanjut Tata mengatakan, survey bertujuan untuk memperlihatkan kepada masyarakat dan juga kepada para calon wali kota dan wakil wali kota tentang gambaran tingkat partisipasi politik, popularitas, dan tingkat elektabilitas.
"Tapi Hasil survey tidak sama dengan hasil quick count karena basis data quick count adalah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang merupakan real data suara dari setiap TPS, sedangkan basis data survey adalah para calon pemilih untuk pemilukada," jelasnya.
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !