Ayi Ajak Jokowi Jadi Jurkam

UJUNGBERUNG (GM) - Setelah mendapatkan nomor urut pasangan, kini sejumlah kandidat Wali Kota Bandung mulai menyiapkan juru kampanye. Mulai dari tokoh nasional, tokoh Bandung, dan artis akan menghiasi kampanye yang digelar 6-19 Juni mendatang. 

Seperti pasangan Ayi Vivananda-Nani Suryani Rosada yang memperoleh nomor urut 5, akan meminta Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri untuk jadi jurkam. 

"Kita juga akan meminta Rieke dan Jokowi sebagai salah satu jurkam, serta fungsionaris DPP PAN," ujar calon Wali Kota, Ayi Vivananda, Kamis (9/5), seraya menambahkan, saat kampanye nanti ia akan mengajukan cuti.

"Iya, pada saat cuti secara otomatis saya melepaskan semua hak dan kewajiban sebagai wakil wali kota, termasuk tidak boleh menempati rumah dinas dan segala fasilitas yang disediakan negara untuk jabatan wakil wali kota," ungkapnya.

Sementara ketua tim pemenangan pasangan Edi Siswadi dan Erwan Setiawan, Tomtom Dabbul Qomar mengaku akan mengandalkan jurkam lokal untuk menarik simpati masyarakat.

Tomtom berharap Wali Kota Bandung Dada Rosada tak turun sebagai jurkam untuk pasangan Ayi-Nani. Pasalnya, jika dia (wali kota) jadi jurkam akan terjadi kekosongan pimpinan Pemkot Bandung.

"Pak Ayi sebagai wakil wali kota cuti, Ketua DPRD Pak Erwan cuti. masa Pak Dada mau cuti kampanye juga, nanti siapa yang mimpin Kota Bandung. Jangan sampai ada kekosongan pemerintah," ujar Tomtom.

Chef Juna

Sementara calon wali kota dari perseorangan, Budi Dalton mengatakan akan ada sejumlah artis lokal dan nasional yang ikut memeriahkan kampanye pasangan Budi Dalton-Rizal Firdaus. 

"Ada Anton Abox, Chef Aryo, Chef Juna, Baron, Tri Utami, dan sejumlah seniman Bandung," ungkap Budi.

Budi mengaku saat ini belum mensosialisasikan pasangan Budi Dalton-Rizal Firdaus pada masyarakat lewat reklame. Namun sosial media menjadi wahana sosialisasi dan bagian dari pergerakan. " Mau enggak mau social media ini banyak yang dipakai orang, pembiayaan ga mahal," ungkap Budi.

Untuk reklame, diakui Budi pasti akan digunakan sebagai kampanye, namun baru akan dipakai saat masa kampanye tiba. "Kami enggak mau menggunakan alat peraga yang akhirnya malah menambah sampah, tapi nanti juga akan kita gunakan reklame, hanya pada masa kampanye. Selain itu saya juga akan sosialisasi pakai pesawat ultralight juga," ungkap Budi.