Ada-ada saja cara orang melakukan penipuan, di Kuala Tungkal akhir-akhir ini marak terjadi pencatutan nama untuk menipu orang lain. Tidak main-main, jika selama ini biasanya penipu mencatut nama tokoh masyarakat, pejabat atau TNI/Polri, kini nama pimpinan media masa dicatut untuk membohongi pengusaha.
Beberapa waktu lalu, pengusaha berinisial M, menjelaskan bahwa ia mendapat pengajuan permohonan dari seseorang yang mengaku awak redaksi sebuah media cetak di Provinsi Jambi, yang meminta bantuan untuk membuat event.
Beruntung M dengan sigap mengkonfirmasi langsung kebenaran atas pengajuan permohonan bantuan event tersebut kepada media yang bersangkutan, ternyata permohonan itu bohong belaka alias modus penipuan, sehingga uang yang sejatinya sudah ia siapkan, urung diserahkan kepada penipu.
"Dia nelfon, bilang dari redaktur, katanya mau bikin kegiatan. Ya mau bantu, walau gak banyak, tapi ternyata nipu, karena pihak dari surat kabar itu menjelaskan bahwa mereka tidak pernah mengajukan permohonan seperti itu," katanya.
Ternyata modus yang sama kembali terjadi kemarin, seseorang yang mengaku sebagai pimpinan redaksi media telivisi di Jambi dan mengaku berteman dengan oknum pimpinan media nasional, meminta uang jutaan rupiah kepada seorang pengusaha di Kuala Tungkal.
Pelaku menyerahkan permintaannya langsung kepada si pengusaha, bahkan setelah dikasih ia kembali mengirimkan pesan singkat yang intinya bahwa uang yang dikirim kurang. Pengusaha ini curiga, dan cepat melakukan klarifikasi kepada awak media yang bersangkutan, benar saja, ternyata pengusaha ini masuk dalam jerat si penipu.
Beberapa waktu lalu, pengusaha berinisial M, menjelaskan bahwa ia mendapat pengajuan permohonan dari seseorang yang mengaku awak redaksi sebuah media cetak di Provinsi Jambi, yang meminta bantuan untuk membuat event.
Beruntung M dengan sigap mengkonfirmasi langsung kebenaran atas pengajuan permohonan bantuan event tersebut kepada media yang bersangkutan, ternyata permohonan itu bohong belaka alias modus penipuan, sehingga uang yang sejatinya sudah ia siapkan, urung diserahkan kepada penipu.
"Dia nelfon, bilang dari redaktur, katanya mau bikin kegiatan. Ya mau bantu, walau gak banyak, tapi ternyata nipu, karena pihak dari surat kabar itu menjelaskan bahwa mereka tidak pernah mengajukan permohonan seperti itu," katanya.
Ternyata modus yang sama kembali terjadi kemarin, seseorang yang mengaku sebagai pimpinan redaksi media telivisi di Jambi dan mengaku berteman dengan oknum pimpinan media nasional, meminta uang jutaan rupiah kepada seorang pengusaha di Kuala Tungkal.
Pelaku menyerahkan permintaannya langsung kepada si pengusaha, bahkan setelah dikasih ia kembali mengirimkan pesan singkat yang intinya bahwa uang yang dikirim kurang. Pengusaha ini curiga, dan cepat melakukan klarifikasi kepada awak media yang bersangkutan, benar saja, ternyata pengusaha ini masuk dalam jerat si penipu.
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !