Mobil murah diyakini akan terus menggunakan premium selama pemerintah tidak mengenakan sanksi. Mobil murah terlihat ikut mengantre pemasangan alat pemonitor konsumsi BBM subsidi, Radio Frequency Identification (RFID).
"Mana mau orang beli mobil Rp 100 juta pakai pertamax. Kalau mereka mampu jangan pakai premium dong," ucap Ketua Umum Organisasi Angkutan Darat (Organda) Eka Sari Lorena saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (30/11).
Menurut Eka, selama ini masyarakat hanya dibodohi pemerintah soal mobil murah ramah lingkungan. Mobil murah hanya merugikan negara dan masyarakat.
"Katanya green car tapi konsumsi premium. Tambah rugi negara ini. Masa bisa beli mobil masih pakai BBM subsidi," tegasnya.
Dia menambahkan, konsumsi BBM subsidi akan sulit ditekan selama pemerintah memberikan sanksi kepada pemilik mobil pribadi yang notabene menghabiskan 93 persen volume BBM subsidi. Kemudian, mengalihkan insentif yang biasa dinikmati mobil pribadi kepada angkutan umum.
"Diseluruh dunia enggak ada itu mobil murah, yang ada transportasi umum murah yang menjangkau masyarakat luas. Kasihan rakyat tambah menderita macet."
"Mana mau orang beli mobil Rp 100 juta pakai pertamax. Kalau mereka mampu jangan pakai premium dong," ucap Ketua Umum Organisasi Angkutan Darat (Organda) Eka Sari Lorena saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (30/11).
Menurut Eka, selama ini masyarakat hanya dibodohi pemerintah soal mobil murah ramah lingkungan. Mobil murah hanya merugikan negara dan masyarakat.
"Katanya green car tapi konsumsi premium. Tambah rugi negara ini. Masa bisa beli mobil masih pakai BBM subsidi," tegasnya.
Dia menambahkan, konsumsi BBM subsidi akan sulit ditekan selama pemerintah memberikan sanksi kepada pemilik mobil pribadi yang notabene menghabiskan 93 persen volume BBM subsidi. Kemudian, mengalihkan insentif yang biasa dinikmati mobil pribadi kepada angkutan umum.
"Diseluruh dunia enggak ada itu mobil murah, yang ada transportasi umum murah yang menjangkau masyarakat luas. Kasihan rakyat tambah menderita macet."
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !