Investasi di bidang pertambangan di Jambi mengalami penurunan, penyebabnya selain harga batubara satu diantara tambang primadona Jambi menurun juga disebabkan minimnya permintaan batubara.
"Pertambangan mengalami penurunan, kalau untuk presentasenya berapa saya tidak tahu persis, tetapi yang pasti menurun," katanya.
Menurunnya investasi di bidang pertambangan yang mengakibatkan kurang bergairahnya sektor pertambangan khususnya batubara di Jambi bisa teratasi dengan beroperasinya PLTU Tebo.
"Kalau itu sudah beroperasi, batubara low kalori bisa dimanfaatkan kesana," bilangnya. Saat ini
pemprov sedang berusaha untuk melakukan percepatan izin ke Kementerian ESDM terkait perizinan pengoperasian PLTU itu. Jika di bidang pertambangan menurun lain halnya dengan bidang perkebunan.
Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMD & PPT) Provinsi Jambi mencatat hingga November 2013 investasi di Jambi telah mencapai Rp 22 triliun, jumlah tersebut menurut Kepala BPMD & PPT Provinsi Jambi Hefni Zen meningkat dibandingkan tahun lalu yang
hanya belasan triliun.
"Tahun ini hingga November ini ada sebanyak Rp 22 triliun, jumlahnya meningkat dari tahun lalu yang targetnya Rp 13 triliun dan terealisasi belasan triliun," kata Hefni, Senin kemarin.
Investasi yang mendominasi ialah di bidang perkebunan, sedangkan di bidang pertambangan mengalami penurunan yang signifikan. "Sektor industri lontar papirus terjadi peningkatan, yang lama karet, sawit khususnya perkebunan. Kalau pertambangan menurun," katanya.
"Pertambangan mengalami penurunan, kalau untuk presentasenya berapa saya tidak tahu persis, tetapi yang pasti menurun," katanya.
Menurunnya investasi di bidang pertambangan yang mengakibatkan kurang bergairahnya sektor pertambangan khususnya batubara di Jambi bisa teratasi dengan beroperasinya PLTU Tebo.
"Kalau itu sudah beroperasi, batubara low kalori bisa dimanfaatkan kesana," bilangnya. Saat ini
pemprov sedang berusaha untuk melakukan percepatan izin ke Kementerian ESDM terkait perizinan pengoperasian PLTU itu. Jika di bidang pertambangan menurun lain halnya dengan bidang perkebunan.
Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMD & PPT) Provinsi Jambi mencatat hingga November 2013 investasi di Jambi telah mencapai Rp 22 triliun, jumlah tersebut menurut Kepala BPMD & PPT Provinsi Jambi Hefni Zen meningkat dibandingkan tahun lalu yang
hanya belasan triliun.
"Tahun ini hingga November ini ada sebanyak Rp 22 triliun, jumlahnya meningkat dari tahun lalu yang targetnya Rp 13 triliun dan terealisasi belasan triliun," kata Hefni, Senin kemarin.
Investasi yang mendominasi ialah di bidang perkebunan, sedangkan di bidang pertambangan mengalami penurunan yang signifikan. "Sektor industri lontar papirus terjadi peningkatan, yang lama karet, sawit khususnya perkebunan. Kalau pertambangan menurun," katanya.
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !