Arab Saudi Ancam Blokir WhatsApp Sebelum Ramadan - Seputar Pilkada
Headlines News :

tabloid pulsa

Tabloid PULSA

Infolinks In Text Ads

Infolinks

INFOLINKS

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Home » » Arab Saudi Ancam Blokir WhatsApp Sebelum Ramadan

Arab Saudi Ancam Blokir WhatsApp Sebelum Ramadan

Written By Unknown on Sabtu, 15 Juni 2013 | 03.41


Liputan6.com, Arab Saudi : Komite Teknologi Komunikasi dan Informasi di Arab Saudi (CITC) telah mengumumkan akan memblokir aplikasi WhatsApp sebelum Ramadan. Tapi pemblokiran akan dilakukan jika WhatsApp tak memenuhi permintaan regulator telekomunikasi di Arab Saudi.

Seperti dilansir dari laman Arab News, Jumat, (14/6/2013), perwakilan WhatsApp memang telah mengatakan akan menolak permintaan Pemerintah Saudi. Meski begitu, CITC mengaku terus berkomunikasi dan meminta WhatsApp untuk bekerja sama dan mengikuti permintaan itu.

"Kami telah berkomunikasi dengan WhatsApp dan platform sejenis lainnya agar mereka bekerja sama dan mematuhi peraturan dari provider komunikasi di Saudi. Tapi tak ada kesepakatan dari komunikasi yang telah dilakukan," kata Abdullah Al-Darrab, Gubernur CITC kepada Arab News.

Al Darrab mengatakan, pekan lalu pihaknya telah memblokir Viber. Sedangkan WhatsApp dan Skype masih dalam tahap peringatan. "Kami akan memberikan tindakan kepada aplikasi dan layanan itu jika tak mematuhi regulasi," ujarnya.

Lalu apa saja permintaan CITC yang harus dipenuhi WhatsApp? Menurut Al Darrab, CITC meminta aplikasi social chat itu untuk menyediakan layanan via internet untuk membangun server lokal. Dengan demikian regulator komunikasi di Saudi bisa mengawasi aktivitas pengguna WhatsApp. 

"Kami berikan waktu kepada mereka seminggu untuk mematuhi dan telah berkomunikasi sejak Maret. Bagaimanapun, kami tak punya pilihan selain memblokir layanan tersebut, dimulai dari Viber" ancam Al Darrab.

Sedangkan menurut pendiri dan CEO Viber, Talmon Marco, beberapa pengguna Viber masih bisa menggunakan layanan itu walaupun disebut sudah dilakukan pemblokiran.

Aksi pemblokiran ini dianggap sejumlah warga Saudi akan mengancam modernisasi dan kemajuan di teknologi global. "Saya mengerti mereka ingin mengawasi semua tipe komunikasi. Tapi CITC harus menyadari bahwa mereka tak bisa memotong akses komunikasi warga dari seluruh dunia dengan memblokir layanan baru," kata Nourah Farida, pebisnis perempuan di Saudi. 

Sebagai pelaku bisnis, Nourah memang membutuhkan komunikasi global. Biasanya dia memakai Skype untuk panggilan konferensi dengan mitranya di Uni Emirat Arab. Tentunya pemblokiran akan berdampak ke bisnis di Saudi. 

"Lalu bagaimana kami berkomunikasi dengan dunia? Apa kami diharapkan kembali ke masa saat hanya menggunakan SMS dan email?" kata Nourah.

Sebelumnya, CITC pernah memblokir layanan BlackBerry Messenger pada 2010 silam. Ketika itu Research in Motion (namanya saat itu) diminta membangun server agar Pemerintah Saudi bisa mengawasi warganya. Kemudian larangan dicabut saat RIM membangun server.
Share this article :

0 komentar :

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

SPONSOR

networkedblogs

tabloidpulsa

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Seputar Pilkada - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya