BANDUNG, TRIBUN - Pola rawan dua menjadi sistem pengamanan yang dilakukan oleh Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Bandung pada pengamanan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwalkot) 2013.
Pada pelaksanaannya, setiap anggota kepolisian mengamankan dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) dibantu empat orang linmas. Tak lain, pola pengamanan ini sesuai dengan petunjuk dari pimpinan Polri.
Penempatan personel pengamanan disesuaikan dengan jadwal yang sudah disusun oleh KPU, yaitu ada tiga kegiatan selain mengamankan TPS. Seperti bertemu di sentra ekonomi atau bahasa keren saat ini blusukan, debat publik, dan rapat umum.
"Belum termasuk potensi masyarakat lain, seperti ormas yang juga akan dilibatkan mulai dari tahapan pemilu, kampanye, minggu tenang dan pada saat pelantikan nanti," ujar Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rakhman Baso kepada wartawan usai gelar pasukan Operasi Praja Pakuan 2013 di Lapangan Gasibu, Kamis (30/5).
Apel gelar pasukan dilakukan untuk mengecek kesiapan personel dalam melakukan pengamanan pemilukada. Selain itu, mengevaluasi kekuatan, kemampuan serta peralatan. Jika masih ada yang kurang, masih ada waktu untuk memperbaikinya.
Disebutkan Kapolrestabes, jumlah personel yang dikerahkan untuk pengamanan Pilwalkot ini, dari polri sebanyak 3072 personel, dibantu 6 SSK (satuan setingkat kompi) TNI, dan 8238 dari linmas.
"Semua lokasi dianggap rawan, kita tidak mau underestimate pada tempat. Makanya, menganggap semua tempat rawan, terutama saat pemungutan suara," kata Kapolrestabes.
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !