1.000 Aparat Amankan Rekapitulasi Suara Pilkada NTT

Kupang - Sekitar 1.000 aparat gabungan Kepolisian dan tentara nasional Indonesia (TNI) mengamankan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Timur (NTT) pada pelaksanaan pleno rekapitulasi perolehan suara pemilihan kepala daerah (pilkada) putaran kedua, Sabtu (1/6).

Kapolres Kupang Kota Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Tito Basuki Prayitno mengatakan pihaknya menerjunkan sedikitnya 1.000 personel yang didukung anggota Brimob serta kesatuan TNI untuk mengamankan kantor KPU NTT.

“Ribuan polisi tersebut dilengkapi mobil water cannon serta ditambah personel Brimob dan TNI,” kata Tito Basuki.

“Kami ingin memastikan proses rekapitulasi suara itu dapat berjalan aman dan terkendali sesuai harapan kita,” tegasnya.

Pengamanan itu, menurut Tito, dilakukan di kantor KPU NTT saat pleno penghitungan suara berlangsung hingga usai, termasuk menjaga keamanan anggota dan pegawai KPU, serta pers.

Saat perhitungan suara, lanjutnya, polisi akan memberlakukan buka- tutup jalan di depan kantor KPU NTT.

“Kami minta masyarakat yang akan datang ke kantor KPU NTT harus tertib,” kata Tito Basuki.

Sebelumnya, rekapitulasi suara di 21 KPU kabupaten/kota telah selesai dilaksanakan.

Berdasarkan informasi dari tim pemenangan pasangan Frans Lebu Raya-Benediktus A Litelnoni (Frenly), pasangan ini unggul 1.065.265 suara atau 51,41 persen dari total 2.071.951 suara sah.

Sedangkan, pasangan Esthon Foenay-Paul Tallo mengumpulkan suara sebanyak 1.006.686 suara atau 48,89 persen.

“Pleno rekapitulasi dari 21 kabupaten/kota sudah selesaikan dilakukan. Sekarang kita menunggu pleno KPU provinsi untuk menetapkan gubernur dan wakil gubernur terpilih,” kata juru bicara KPU NTT, Djidon de Haan.