Bintang Puspayoga Sambangi Tokoh Perempuan Kintamani - Seputar Pilkada
Headlines News :

tabloid pulsa

Tabloid PULSA

Infolinks In Text Ads

Infolinks

INFOLINKS

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Home » » Bintang Puspayoga Sambangi Tokoh Perempuan Kintamani

Bintang Puspayoga Sambangi Tokoh Perempuan Kintamani

Written By Unknown on Selasa, 30 April 2013 | 07.37



Istri Anak Agung Ngurah Puspayoga, kandidat calon Gubernur Bali yang diusung PDIP, Bintang Puspayoga, menyempatkan diri menyambangi rumah tokoh perempuan tingkat provinsi untuk kategori pendidikan dan pemberdayaan perempuan Ni Wayan Kartini.Lawatan itu dilakukan Bintang Puspayoga usai menyambangi Pasar Kidul dan Pasar Kayu Ambua. Pada kesempatan itu, Kartini menuturkan jika masyarakat di wilayahnya mayoritas petani. Pertanian yang berkembang di Desa Songan, Kecamatan Kintamani Bangli, imbuh Kartini, bersatu padu dengan pariwisata.Menurutnya hal itu yang membuat warga sekitar membuat rumah tinggal wisatawan (home stay) yang banyak bertebaran di desanya. “Ini saya kira sejalan dengan program yang ditawarkan Pak Puspayoga,” imbuh Kartini, Senin 29 April 2013.

Tak tanggung-tanggung, wisatawan yang datang dan menginap di rumah singgah Kartini tak tanya wisatawan domestik, tetapi juga dari luar negeri. “Ada dari Belanda, Australia dan Taiwan. Saya berikan tinggal gratis,” kata Kartini.

Ia menceritakan, pembelaannya kepada perempuan dan anak lebih ditekankan pada hak atas pendidikan. Saat ini, kata dia, kesetaraan lelaki dan perempuan sudah tak terbantahkan. “Tapi pendidikan, di sini ini daerah terpencil. Pendidikannya masih terbelakang,” kata Kartini.

Itulah yang masih mengganjal dalam diri Kartini. Ia berharap perempuan Songan dapat mengenyam pendidikan secara setara. “Saya merasa masih punya utang dalam diri saya sendiri sebelum hal itu terlaksana,” kata dia.

Kartini mengaku sudah jatuh hati betul dengan Puspayoga. “Suka sekali saya dengan beliau dan saya sudah sering bertemu. Beliau begitu peduli terhadap masyarakat kecil,” katanya.

Menanggapi hal itu, Bintang Puspayoga menyebut hal itu sesungguhnya salah satu program strategis dari suaminya jika terpilih kelak sebagai Gubernur Bali. “Itu sudah menjadi salah satu program strategis kami meningkatkan kapasitas perempuan,” kata Bintang Puspayoga.

Keterbelakangan itu terjadi, menurutnya, lantaran medan yang begitu terpencil. “Itu terjadi karena medan yang sulit dijangkau. Jadi perlu sentuhan bersama. Jangan sampai dia terus teringgal. Itu akan menjadi prioritas. Masyarakat tetap mendapat haknya. Itu tugas kita bersama,” ajak dia.

Selama ini, sambung Bintang Puspayoga, yang mencuat ke permukaan adalah wajah pendidikan Bali yang begitu baik. Sementara yang terpencil tetap menjadi tertinggal lantaran minimnya perhatian pemerintah. “Yang terjadi di tataran permukaan itu bagus. Tapi faktanya belum disentuh. Ini harus menjadi perhatian serius dan menjadi program prioritas,” kata Bintang Puspayoga.

Pada kesempatan itu, Bintang Puspayoga juga menyoroti anak lelaki Kartini, Pande Putu Setiawan, Ketua Komunitas Anak Alam. Pande yang lulusan S2 luar negeri itu mendedikasikan ilmunya untuk ditularkan kepada anak-anak tertinggal di Bangli. “Itu kan sangat bagus. Jarang anak muda yang memiliki idealisme untuk membangun daerahnya. Dia itu lulusan S2 luar negeri. Saya berharap dia getok tularkan ilmunya kepada anak-anak Bali. Saya akan sangat mendukung,” tutupnya.

Pande membentuk Komunitas Anak Alam. Meski lulusan luar negeri, Pande mendedikasikan diri membentuk Komunitas Anak Alam yang merupakan ruang pendidikan anak-anak di desanya yang terpencil. Menurut Pande, anak-anak di desanya berbeda dengan anak-anak lain sebanya di luar desanya. Di sini, anak-anak yang semestinya mengenyam pendidikan dan menikmati masa kanak-kanak, harus berjibaku dengan kehidupan membantu orang tua mereka mencari penghasilan tambahan.

Istri Anak Agung Ngurah Puspayoga, kandidat calon Gubernur Bali yang diusung PDIP, Bintang Puspayoga, menyempatkan diri menyambangi rumah tokoh perempuan tingkat provinsi untuk kategori pendidikan dan pemberdayaan perempuan Ni Wayan Kartini.

Lawatan itu dilakukan Bintang Puspayoga usai menyambangi Pasar Kidul dan Pasar Kayu Ambua. Pada kesempatan itu, Kartini menuturkan jika masyarakat di wilayahnya mayoritas petani. Pertanian yang berkembang di Desa Songan, Kecamatan Kintamani Bangli, imbuh Kartini, bersatu padu dengan pariwisata.

Menurutnya hal itu yang membuat warga sekitar membuat rumah tinggal wisatawan (home stay) yang banyak bertebaran di desanya. “Ini saya kira sejalan dengan program yang ditawarkan Pak Puspayoga,” imbuh Kartini, Senin 29 April 2013.

Tak tanggung-tanggung, wisatawan yang datang dan menginap di rumah singgah Kartini tak tanya wisatawan domestik, tetapi juga dari luar negeri. “Ada dari Belanda, Australia dan Taiwan. Saya berikan tinggal gratis,” kata Kartini.

Ia menceritakan, pembelaannya kepada perempuan dan anak lebih ditekankan pada hak atas pendidikan. Saat ini, kata dia, kesetaraan lelaki dan perempuan sudah tak terbantahkan. “Tapi pendidikan, di sini ini daerah terpencil. Pendidikannya masih terbelakang,” kata Kartini.

Itulah yang masih mengganjal dalam diri Kartini. Ia berharap perempuan Songan dapat mengenyam pendidikan secara setara. “Saya merasa masih punya utang dalam diri saya sendiri sebelum hal itu terlaksana,” kata dia.

Kartini mengaku sudah jatuh hati betul dengan Puspayoga. “Suka sekali saya dengan beliau dan saya sudah sering bertemu. Beliau begitu peduli terhadap masyarakat kecil,” katanya.

Menanggapi hal itu, Bintang Puspayoga menyebut hal itu sesungguhnya salah satu program strategis dari suaminya jika terpilih kelak sebagai Gubernur Bali. “Itu sudah menjadi salah satu program strategis kami meningkatkan kapasitas perempuan,” kata Bintang Puspayoga.

Keterbelakangan itu terjadi, menurutnya, lantaran medan yang begitu terpencil. “Itu terjadi karena medan yang sulit dijangkau. Jadi perlu sentuhan bersama. Jangan sampai dia terus teringgal. Itu akan menjadi prioritas. Masyarakat tetap mendapat haknya. Itu tugas kita bersama,” ajak dia.

Selama ini, sambung Bintang Puspayoga, yang mencuat ke permukaan adalah wajah pendidikan Bali yang begitu baik. Sementara yang terpencil tetap menjadi tertinggal lantaran minimnya perhatian pemerintah. “Yang terjadi di tataran permukaan itu bagus. Tapi faktanya belum disentuh. Ini harus menjadi perhatian serius dan menjadi program prioritas,” kata Bintang Puspayoga.

Pada kesempatan itu, Bintang Puspayoga juga menyoroti anak lelaki Kartini, Pande Putu Setiawan, Ketua Komunitas Anak Alam. Pande yang lulusan S2 luar negeri itu mendedikasikan ilmunya untuk ditularkan kepada anak-anak tertinggal di Bangli. “Itu kan sangat bagus. Jarang anak muda yang memiliki idealisme untuk membangun daerahnya. Dia itu lulusan S2 luar negeri. Saya berharap dia getok tularkan ilmunya kepada anak-anak Bali. Saya akan sangat mendukung,” tutupnya.

Pande membentuk Komunitas Anak Alam. Meski lulusan luar negeri, Pande mendedikasikan diri membentuk Komunitas Anak Alam yang merupakan ruang pendidikan anak-anak di desanya yang terpencil. Menurut Pande, anak-anak di desanya berbeda dengan anak-anak lain sebanya di luar desanya. Di sini, anak-anak yang semestinya mengenyam pendidikan dan menikmati masa kanak-kanak, harus berjibaku dengan kehidupan membantu orang tua mereka mencari penghasilan tambahan.
Share this article :

0 komentar :

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

SPONSOR

networkedblogs

tabloidpulsa

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Seputar Pilkada - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya