Beritabali.com, Singaraja. Wakil Gubernur Bali, Anak Agung Ngurah Puspayoga menyebut jika pariwisata Bali berkembang dan tersohor ke seantero dunia lantaran promosi yang begitu gencar. Promosi itu bahkan sudah dilakukan sejak lama.
“Promosi kesenian dan pariwisata Bali dilakukan oleh Bung Karno. Bung Karno tahu persis potensi dan keunggulan masyarakat Bali ada di kesenian,” kata Puspayoga saat tatap muka dengan warga Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Sabtu (20/4) malam.
Waktu itu, kata dia, Bung Karno mengajak seniman Bali berkeliling dunia untuk menunjukkan kesenian khas Bali. Salah satu seniman yang ikut diajak berkeliling dunia mempromosikan kesenian dan pariwisata Bali adalah Jero Made Puspawati yang tak lain adalah ibunda Puspayoga.
“Ibu saya adalah salah seorang seniman yang ikut diajak Bung Karno berkeliling dunia mempromosikan kesenian dan pariwisata Bali,” kata Puspayoga. Meski di usia senja, Puspayoga menyebut ibundanya masih terus menari dan melatih tari. “Hingga kini ibu saya masih menari dan melatih tari. Itu perjuangan beliau melestarikan kesenian Bali,” kata Puspayoga.
Puspayoga meminta kepada masyarakat Buleleng untuk terus mempertahankan adat, kesenian dan budaya yang telah berkembang sejak lama. Pasalnya, hal itulah yang menurut kandidat GUbernur Bali yang diusung PDIP ini merupakan ruh dari pariwisata Bali.
Selanjutnya, kata Puspayoga, perjuangan Bung Karno mempromosikan kesenian dan pariwista Bali dilanjutkan oleh Prof Ida Bagus Mantra. “Sewaktu beliau masih menjabat Dirjen, beliau sudah membangun yang namanya art center. Sebegitu visionernya beliau kala itu,” imbuh kandidat nomor urut 1 ini.
Tak hanya membuat art center, Prof Ida Bagus Mantra juga menggelar Pesta Kesenian Bali (PKB) untuk menggairahkan kesenian dan seniman Bali. “PKB itu masih berlangsung hingga kini,” ucap Puspayoga, yang pada Pilgub Bali 15 Mei 2013 berpasangan dengan Dewa Nyoman Sukrawan.
Tak berhenti sampai di situ. Kepedulian Prof Ida Bagus Mantra terhadap kesenian Bali berlanjut dengan dibentuknya Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang banyak memberikan bantuan kepada desa adat untuk mengembangkan diri.
“Sekarang, kita sebagai penerus harus terus melestarikan adat, tradisi, seni dan budaya Bali. Karena hanya dengan itu pariwisata Bali tetap bergairah. adat, tradisi, seni dan budaya merupakan ruh pariwisata Bali. Maka, saya memiliki gagasan untuk memulai pembangunan dari desa. Saya membahasakannya membangun Bali berbasis kabupaten/kota,” demikian Puspayoga.
0 komentar :
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !