Ayi Kunjungi Saksi Sejarah Konfrensi Aasia Afrika 1955 - Seputar Pilkada
Headlines News :

tabloid pulsa

Tabloid PULSA

Infolinks In Text Ads

Infolinks

INFOLINKS

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Home » » Ayi Kunjungi Saksi Sejarah Konfrensi Aasia Afrika 1955

Ayi Kunjungi Saksi Sejarah Konfrensi Aasia Afrika 1955

Written By Unknown on Rabu, 24 April 2013 | 08.57


Wakil Walikota Bandung, Ayi Vivananda mengunjungi kediaman Inen Rusnan (76), salah seorang saksi sejarah Konfrensi Asia Afrika (KAA) pertama tahun 1955, di Jalan Hegar Asih II, Kelurahan Cipaganti, Kota Bandung, Selasa (23/04/2013).

Kala itu Inen bertugas sebagai fotografer dan mendokumentasikan segala kegiatan pada KAA, pria kelahiran 28 Agustus 1937 itu tercatat sebagai fotografer termuda.

Didampingi istrinya Dedeh kurnaesih, Inen dengan fasih bercerita waktu KAA tahun 1955 lalu dirinya baru berusia 18 tahun. Ia bekerja di sebagai salah satu kontributor foto untuk media cetak terbitan Bandung.

Hingga kini foto-fotonya masih tertata dan tersimpan rapih, diantaranya kedatangan perdana menteri (PM) Inggris “the iron lady” Margaret Thatcher ke Kota Bandung, peletakan batu pertama pembangunan Universitas Padjajaran oleh Presiden RI pertama, Soekarno, hingga pembangunan Kolam Renang Karangsetra.

Setelah melihat hasil karya Inen, Ayi sangat terkejut karena masih banyak hasil karya inen yang sangat mahal nilainya bagi masyarakat kota bandung karena memiliki nilai sejarah yang tinggi

Ia berkeinginan agar setiap warga mengetahui sejarah yang telah dilalui Kota Bandung, "Hasil karya ini harus di ketahui dan dinikmati masyarakat umum, saya harap nanti karyanya bisa dipamerkan pada HUT Kota Bandung, foto Bandung jaman dulu dikolaborasikan kondisi Bandung sekarang," katanya

Lebih lanjut dikatakan Ayi, "Melalui foto Inen bisa tergambar sejarah budaya, politik, dan sosial Kota Bandung," lanjutnya.

Di usia senjanya Inen berpesan kepada warga Kota Bandung untuk menjaga kelestarian bangunan-bangunan tempo dulu yang menjadi ciri khas Kota Bandung, "Terutama saya titip jalan Braga, di tempat itulah sebagai Parijs Van Java, bukan Cihampelas atau Sukajadi, orang dulu datang kesana ke Braga untuk ngabaraga (bergaya), dari dulu Kota Bandung adalah incaran semua negara," Pesannya.

Kini bangunan-bangunan Heritage di Jalan Braga sudah dimiliki perseorangan, ia mengimbau pada para pemilik untuk menjaga kelestariannya, karena memiliki nilai sejarah bagi Kota Bandung.

Ayi Vivananda menjanjikan komitmennya, menurutnya Braga harus jadi heritage atau kawasan pedestrian, agar nantinya Braga menjadi tempat orang berjalan menikmati keasrian Kota Bandung, "Nanti orang-orang bisa berjalan menikmati keasrian Kota Bandung di Braga" Pungkasnya. sumber
Share this article :

0 komentar :

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

SPONSOR

networkedblogs

tabloidpulsa

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Seputar Pilkada - All Rights Reserved
Original Design by Creating Website Modified by Adiknya